SUDUT GELAP PARA PENCARI TUHAN
Sudut gelap menjadi bagian yang tidak bisa dilepaskan dari cerita perjalanan spiritual para pencari Tuhan. Menjadi bagian dari sejarah yang tidak bisa dipisahkan. Sama pentingnya dengan sisi keberhasilan yang mereka raih. Sayang, seringnya, kita melihat hasil terangnya doang, yang gelap gelap ga mau tau wkwkwkwk.
Seperti yang gue alami bertahun-tahun. Jujur, terasa ada lubang besar dalam hati yang ketika gue isi apapun itu tidak pernah penuh, bahkan tidak pernah terasa berisi. Harus gue apakan ini? karena semakin lama semakin mengganggu.
Mengharapkan wajah Allah, kalimat ini sungguh tidak gue mengerti. Kenapa ini harus terpatri di dalam hati? kenapa ini menjadi perkataan dan pekerjaan yang sangat penting.
Begitulah pencarian itu di mulai.
Gue merasa ada yang salah dengan otak dan hati ini. Kenapa ya gue merasa Allah itu ada tapi dengan bentuk yang kejam, tidak mendengarkan, ignore, bikin gue merasa ditinggalkan, gue merasa tidak punya Tuhan, semua gue lakukan sendiri, semua harus gue lakukan sendiri begitu lebih tepatnya, dan selalu berujung gagal dan sakit.
Sepanjang hidup, gue merasa seperti ditinggalkan, ahli gagal, penuh masalah. Gue pinter, secara akademis selalu juara, langganan di peringkat atas, tapi kenapa gue selalu merasa gagal? gue cantik tapi kenapa gue selalu merasa tidak menarik dan selalu ditinggalkan untuk perempuan lain?
Gue cakap tapi kenapa gue selalu merasa tidak capable dalam bidang apapun? Apapun! yang gue lakukan ko tidak pernah cukup, tidak pernah bisa memuaskan hati, tidak membuat hati gue merasa sukses, apalagi cukup. Jauh bener dari kata cukup. Ini sangat melelahkan.
Katanya kalau gue beriman, kalau gue beribadah dengan rajin, gue akan begini akan begitu, mendapatkan apa yang gue mau. Katanya kalau gue menjauhi apa yang dilarang, maka gue akan selamat dari ini dan itu. Tapi, pada kenyataannya, gue beribadah dengan taat, gue meninggalkan apa yang dilarang, eladalah ko malah ancur juga hahahhaha, asem banget sih ini dunia. Sebetulnya gimana sih cara kerjaNya?
Ohmaygudnes, nulis artikel ini deg deg an sekali hahahhaa, mempertanyakan lagi keimanan, sungguh membuat gue khawatir. Tema menulis dari KUBBU (Klub Blogger dan Buku) hari ke 2 ini sungguh menyebalkan sekali hahahhahah. Gila looo ,sapa iniiihh yang nyusun tema??? Pediihhh nulisnya bebbb.
Dari perasaan yang gelisah, berlanjut jadi perasaan putus asa. Berkali-kali menyerah, berusaha mengakhiri hidup, melakukan riset kira-kira cara apa yang paling minim sakitnya, melakukan beberapa simulasi, alhamdulillah gagal.
Ini warning sih beb, kalau kelean sudah mulai di tahap gelisah, putus asa karena seperti tidak melihat ujung, mungkin lo udah masuk kategori depresi, jangan di biarin. Segera cari tau apa yang sedang lo hadapi sesungguhnya. Cari bantuan ahli kalo dirasa perlu.
Kalau di kondisi gue, ternyata…gue kabur kaburan mulu dari masalah. Ini gue pake coach ya beb, bukan self diagnose.
Ada masalah datang, gue ignore, masa bodo, berharap masalah itu akan selesai sendiri. Cukup dengan sekali dua kali gue mengangkat tangan dan minta sama Allah untuk masalah ini di selesaikan. Ya kaliiii hahahhaha, siapa yang berulah siapa yang kudu beresin! Mental Instan dan mental korban akut.
Masalah yang gue hadapi semakin numpuk minta diselesaikan, guenya sih udah merasa berusaha melakukan segala hal untuk mencari solusi, berusaha mendekati Allah sebisa mungkin. Tapi koq ya kayak jalan ditempat, malah merasa terperangkap di lumpur hisap. Semakin banyak bergerak semakin terhisap ke dalam.
Masalah utang misalnya, ko rasanya ga ada jalan keluar, gue sudah berusaha melakukan ini dan itu, membangun satu usaha ke usaha lainnya, menghadapi segala macam rintangan yang ada. Tapi kenapa setelah gue hitung, utang gue malah jadi tambah banyak?
Ada kebodohan haqiqi disini hahahahha. Salahnya dimana? Gue tidak bisa menemukan jawabannya, karena semua sudah diplanning dengan baik, dikerjakan dengan hati hati, tapi hasilnya tetep aja ambruk. SALAHNYA DIMANAAA? emosi ga sih lo hahahhahah
“Doamu ditunggu Allah”
Judul kajian itu berseliweran terus di timeline gue. Buka youtube kalimat itu yang muncul. Buka wa, flyer kajian itu yang muncul. Buka sosmed, kalimat itu juga yang muncul. Apa-apaan ini? Masa sih? Bener doa gue di tunggu? Bener bakalan dikabulin? Bukankah dari kapan tau gue udah doa? Mana?
Seputus asa itu gue mencari.
Masalahnya adalah, LO GA TAU APA YANG LO CARI! Begitu kata coach gue di salah satu sesi coaching. Ya pantes aja lah ga ketemu, dia berdiri tepat depan mata lo juga ga bakalan keliatan. Lo sendiri ga tau apa yang sedang lo cari, tandas beliau.
Dari pertemuan coaching hari itu gue dikasih tugas, IKHLAS. Pelajari surat Al Ikhlas, manifestasikan dalam kehidupan sehari hari. Anjiirrrr hahahahaha, gue bayar mahal buat di suruh beginian hahahhaha, udah hapal gue surat ituh, udah paham juga artinya.
Sombong gue kumat hahahahha. Belom apa apa udah ngentengin, menganggap gue lebih baik, lebih bisa.
Mulailah healing journey gue. Berusaha sekuat tenaga merendahkan hati yang ngawang setinggi langit, bertopeng sholehah padahal sombong menembus ojon. Banyak hal yang harus gue perbaiki, yang harus gue hadapi. Satu persatu penyakit itu muncul ke permukaan minta di obati. Di sini lah, perlahan gue menemukan Allah. Menyadari keberadaaNya, pertolonganNya, dan kasih sayangNya, sekaligus kekuasaanNya.
Oooh…ternyata gue sombong, ooh bukan Allah ngga mau nolong tapi guenya yang ga minta tolong HANYA KEPADANYA. Ooh, gue dibikin gagal bukan karena dibenci, karena gue sudah sedemikian jauh dari jalanNya, makanya gue dihentikan dengan cara di kasih masalah, dikasih rambu-rambu dilanggar terus soalnya makanya dikasih jurang yang dalem biar nyuksruk ga bisa bangun, ga ada pilhan selain focus kembali pada jalan yang benar. Hahahhaa…deim.
Oohh gue dibuat tenggelam berkali kali sampe gabisa nafas bukan karena Allah benci, tapi emang badan gue penuh lumpur dan bau, perlu dibersihin biar kinclong dan wangi ketika ketemu denganNya.
Mulai tumbuh pemikiran baru, cara pandang baru, kekuatan baru, semangat hidup kembali menyala. Mulai terbangun self awareness, mulai melepaskan topeng yang selama ini dipakai kemana-mana.
Gue belajar untuk melepaskan. Unlearn apa yang memang seharusnya tidak ada di dalam hati, gue berusaha bersungguh-sungguh untuk membersihkan hati, berusaha menemukan Tuhan yang MAHA BAIK.
Bagaimana caranya? ga tau hahahhaha, cuma gue yakin aja ketika kita bersungguh sungguh mencari Allah maka Dia akan menunjukkan jalanNya.
Apakah sekarang sudah ketemu? Iyah, ternyata Allah itu ngga kemana mana. Kitanya aja yang buta, tidak bisa melihat tanda keberadaanNya.
Dia yang memasukkan siang ke dalam malam dan memasukan malam ke dalam siang. Dia yang menurunkan hujan. Dia yang mengabulkan doa doa. Dia yang memberi rizki. Dia yang mengurus seluruh alam. Dia yang menghidupkan dan mematikan. Dia…Dia…Dia….banyaaakk beb ternyata tanda keberadaanNya.
Apakah masalahnya semua selesai? beloooommmm beb hahahahaha
Tapi setidaknya gue tidak merasa sendirian, gue punya pegangan yang kokoh, kuat, merasa aman, walaupun masalah masih datang silih berganti.
Beb, ada 5 hal yang gue rasa perlu di share, agar perjalanan kita mencari Tuhan ngga bolak balik disitu situ aja.
-
Cari ilmu yang bermanfaat
-
Belajar dengan guru yang amanah
-
Segera action sekecil apapun ilmu yang kita dapatkan
-
Lakukan terus menerus, jangan menyerah, almost there beb…almost there!
-
Doa, minta apapun kebutuhan kita
Gini beb, setiap kali kita sudah mulai merasa tenang, merasa sudah menemukan jalan kita, maka ujiannya adalah kita akan di mudahkan untuk kembali ke dosa dosa lama. inget ini baik baik, biar ga putus asa kitanya karena merasa tidak ada kemajuan. Bukan tidak ada kemajuan, tapi kita bloon terperosok dilubang yang sama berkali kali. eh…ko kita…hahahhaha, gue beb…gue wkwkwkwkkw.
Gue tidak menyesali dulu sebegitu marahnya sama Allah, tidak menyesali seburuk itu prasangka gue sama Allah, karena dari situlah perjalanan gue di mulai. Gue tidak menyesali tapi bertaubat atasnya. Berusaha komit untuk ga gitu lagi.
Semoga dimudahkan pencarian kita ya beb
related : ingin menata hidup kembali?
Salam kopi saset semuaaahhhh……huhaahhhh…mata pedes bener hahahhaha
Huhuuuuhuuuu…. Mantab bener ini kegamparrrr 🥲
Seterus terang ini mbak cerita pengalaman hidup terkait dengan Tuhan. Sementara banyak orang yang ndak mau ngakuin pernah ngalamin masalah kehidupan confuse tingkat dewa. Atau dengan gampangnya nyerah… Saya salut mbak mengakui semua ini sampai di berbagai titik. Termasuk kondisi saat ini. Doa terbaik untuk mbak. Insyaallah semakin cinta Tuhan. Aamiin
Wahhh Sungguh Mencerahkan, dengan gaya bahasanya Bu Nani (Mamak Rempong), tetap aja asyik dibaca.
Perjalanan spiritual mirip kayak mendaki yah, alias gampang2 susah..hehe..
Karena banyak godaan (internal atau eksternal) dan kadang ketemu guru/coach/trainer-nya itu cocok2an :p
Semoga sehat selalu 🙂
Mbak nani nulis tentang aku??? Hahahaha Ikutan pedes nih mata…. thanks for sharing💖
kadang Allah udah kasih sign, kasih jawaban ngejeag.
tapi gue malah pura2 gak liat, denial, katanya ingin mendekat.
ketika didekatingue ogah2an. huhu maaf ya Allah
kadang Allah udah kasih sign, kasih jawaban ngejeblag.
tapi gue malah pura2 gak liat, denial, katanya ingin mendekat.
ketika didekatingue ogah2an. huhu maaf ya Allah