LIMA TAHUN LAGI KITA CERITA TENTANG HARI INI

lima tahun lagi

lima tahun lagi

Relakan, jangan maksain, pelajaran penting selama dua tahun terakhir ini. Dalam hal apapun, jangan dipaksakan beb. Pertemanan, hubungan percintaan, pekerjaan, keinginan, dan yang lainnya. Kalau mereka ingin pergi, ijinkan, kalau sulit di pertahankan, ya sudah lepaskan. Kalau harus hancur, ga apa-apa beb, kalau dia mengalir tenang, biarkan juga.

Untuk manusia tipe pejuang, setia, problem solver, memang kondisi ini menyulitkan. Menjadi sulit karena kadang kita ngga tau caranya nyerah itu gimana. Kita hanya tau berjuang mempertahankan, mencari jalan keluar, lupa kalau ada pintu keluar yang namanya merelakan.

Pelajaran merelakan dan jangan maksain ini, merubah sedikit sudut pandang gue soal masa depan. Tidak ada yang abadi selain perubahan itu sendiri. Dulu, ketika usia gue akhir 20an, gue sangat jelas menuliskan milestone yang ingin gue capai. Detil, per-lima tahun, di pecah lagi pertahun, dipecah lagi per semester, teruus sampe gue tau hari ini harus melakukan apa.

Tercapai? tidak beb hahahah. Stress, ngatur parah hahahhaa. Malah jadi migren dan sering keluar masuk rumah sakit, types gue beb hahahahaa. Mamambisius lah pokoknya. Ada yang salah dengan focus hidup gue saat itu. Gue memakai standar hidup orang lain untuk mengukur keberhasilan gue.

Sekarang kalau ditanya, lima tahun ke depan hidup gue akan seperti apa?

Sepertinya gue blank hahahha. Udah lebih realistis aja sekarang sih. Ngga muluk-muluk lagi mau begini begitu. Gue berusaha menyederhanakan apapun saat ini. Sepertinya 5 tahun ke depan…

Gue akan sibuk dengan anak anak yang sudah mulai beranjak dewasa.

lima tahun lagi
lima tahun lagi, gue paling pendek di rumah kayaknya hahahah

Ya Allah semoga dikaruniai usia yang berkah, kalau saat itu tiba berarti usia gue menjelang 50. Setengah abad. Ko gue jadi tertegun ya, hahahahah. Lima tahun ke depan gue harus bekerja keras dan cerdas, mengejar banyak hal yang tertinggal. Soal anak-anak, 5 tahun ke depan mereka dalam fase butuh pendampingan yang serius. Masa remaja menuju dewasa bukan hal yang mudah. Bukan begitu beb?

Menekuni profesi gue sebagai freelancer.

Tidak mudah buat gue memulai lagi berkarir di usia ini. Vakum selama 15 tahun lebih untuk focus membesarkan anak-anak, membuat perubahan sangat besar dalam karakter gue. Gue merasa tertinggal, ya iyalah hahahah 15 tahun boooo hahahaha.

Gue ngga punya portofolio, merasa tidak punya keahlian apa apa. Tapi, banyak kewajiban dan keinginan yang harus gue selesaikan.  Jadi lima tahun ke depan, gue ingin melihat diri gue profesional sebagai freelancer. Semoga ada umur dan dimampukan ya Allah.

baca juga : MEMULAI KARIR DI USIA 40an, APAKAH MUNGKIN? GUE HARUS MULAI DARI MANA?

 

Mendekatkan diri dengan Allah.

Sama halnya dengan berprofesi, gue termasuk terlambat untuk mengenal Tuhan, tapi tidak ada kata terlambat untuk kembali kepada jalanNya yang lurus. Banyak yang harus gue taubati, perbaiki, pelajari, amalkan dalam urusan agama ini. Komitmen beragama ingin gue tunaikan dengan baik, sekemampuan gue.

Berat juga yah ngomongin masa depan, disaat hari ini terasa sangat berat dan menakutkan.

Sarapan dulu beb, biar kuat, kuat ngadepin kenyataan hahahah.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

3 Thoughts to “LIMA TAHUN LAGI KITA CERITA TENTANG HARI INI”

  1. Dari tulisan ini n juga tulisan2 org lain setelah masa up n dow, yaitu gw liat ada benang merahnya..
    Semakin beranjak dewasa, semua orang rata2 jadi punya jiwa ala2 Socrates..hehe..
    Bcanda, yah 😀
    Aamiin dipermudah Allah..

  2. Semakin dewasa memang bakal semakin realistis ya, mbak…

  3. gue juga udah gak pengen muluk2 tapi tetep pengen hape baru ya Allah sama laptop, dibonusin mobil juga gak nolak kok🥲🥲
    begitu jg sama temenan, udah relain kalu emang gak bisa sama2 kaya dulu.
    gak mau sirik walau berat hahaha

    tali makin ke sini cm mengerucut, bakalan akhirin hidup kaya apa??
    semoga kita bisa husnul khotimah di akhir hayat, orang cuma inget yg baiknya dan lupa sama buruknya kita aamiin

Leave a Comment