7 Kondisi Yang Tak Terpikirkan Ketika Memutuskan Bercerai

Kondisi yang tidak terpikirkan saat ingin bercerai – gambar milik penulis

7 tantangan yang akan di hadapi ketika memutuskan bercerai (yang mungkin tidak pernah terpikirkan sebelumnya) di usia “late 30”

Tidak ada yang mudah di dunia inih beb, menikah ataupun bercerai sama sulitnya. Ketika mau menikah, berantem mulai dari pilih tanggal, gedung, undangan, souvenir, menyatukan pikiran untuk satu tujuan…. Ini melelahkan wkwkkwkw

Mempertahankan pernikahan, sama beratnya…lebih berat malahan, mempertaruhkan segalanya…emosi, materi, waktu, fisik dan mental pokoknya beb

Di tengah pernikahan, ketika badai melanda, banyak perempuan yang mikir bahwa perceraian akan lebih baik. Akan mengakhiri segalanya. Memulai hidup baru sebagai manusia bebas merdeka….benarkah begituh? Heyyy andah hahahaha, itu sesaat hahahaha. Seriously, perceraian itu memang mengakhiri pernikahan, tapi TIDAK MENGAKHIRI MASALAH yang ada, sama dengan pernikahan….perceraian pun…memulai hidup baru (baca : masalah baru) wkakakakakakak

Ada 7 hal yang sering tidak terpikirkan ketika memutuskan untuk bercerai

1. Anak pasti kena imbas

Sudah pastiii, anak akan kena imbasnya. Anak akan ikut berjuang untuk mencari keseimbangan hidup.

Anak anak akan melihat, keluarga yang sebelumnya saling mencinta saling support, tiba tiba mereka berada dalam peperangan yang bukan miliknya, merasa bersalah karena harus memilih antara ayah atau ibunya, mungkin menyaksikan kekerasan, atau bahkan merasakannya.

Belum lagi mereka juga bisa merasa malu karena merasa berasal dari keluarga yang broken.

Efeknya banyak, anak anak bisa jadi “nakal”, pendiam, murung, over reacting, prestasi menurun, sakit sakitan

Sudah dipikir masak masak beb untuk imbas ini, sebelum bercerai?

BACA JUGA : Paksakan Hal Ini Ketika Patah Hati

2. Proses cerai itu sakit jendral

Proses perceriaan itu melelahkan, dan mahal wakakakaka. Dari mulai perang sama pasangan, ke pengadilan, proses sidang, mediasi, sampai putusan perceraian….itu membutuhkan waktu, biaya tidak sedikit, dan mental yang kuat. Belom lagi ngurus hak asuh anak, harta gono gini….panjang beb urusannya

Ini sudah terpikirkan sebelum memutuskan berpisah? Sudah disiapkan mentalnya?

3. Keuangan pasti kena efek domino

Setelah terbiasa hidup bareng, biaya hidup ditanggung bersama, dipikirkan bersama, kemudian memutuskan berpisah….beb….pasti limbung…..

Sudah dipikirkan lagi masak masak beb?

4. Cari kerja? Setelah selama ini full time mommy?

Inih….pilihan pekerjaan tidak banyak, sedikit perusahaan yang mau mempekerjakan perempuan yang “hanya” lulusan ibu rumah tangga

Freelancer, enterpreneur….pilihan terbaik hahahah, hanyaaa…ini butuh mental yang luar biasa kuat.

Sudah terpikirkan beb? Mau ngapain setelah bercerai? Sudah terpikirkan untuk cari nafkah gimana?

5. Sendiri lagi itu pediihhhhh


Jangan dikira hahahha, sendiri lagi itu mempengaruhi emosional kita beb. Pediihhh. Low self esteem yang menghampiri tanpa bisa dibendung. Merasa jelek, merasa ga guna, merasa tidak diinginkan, merasa bersalah, merasa tidak berdaya….MERASA SENDIRIAN…..ini berat beb…beraaatt

Merasa sendirian itu berat beb

Sudah terpikir ini beb?

BACA JUGA : Patah Hati Eps.7

6. Mungkin kita akan kehilangan teman

Selain kehilangan pasangan, bisa jadi kita kehilangan teman. Teman bisa jadi ikutan memihak hahaah, yang tadinya teman bersama jadi kembali ke asal, jadi temen kita aja atau temen pasangan aja.

Atau mereka ngga enak, makanya memilih stay away dari kita sama pasangan kita. Ga mau ikut keseret seret dalam urusan kita.

Sudah siap dengan kehilangan teman beb? Teman dekat?

7. Perang antar keluarga

Serius beb, ini melelahkan. Judgement, tuntutan, nama baik, dan segala keresahan keluarga…akan menghantui sepanjang proses perceraian…bahkan sampai beberapa waktu setelah perceraian itu terjadi. Panas kuping, panas hati, sesek berulang ulang…

Orang orang yang selama ini kita anggap sayang dan mencintai kita, tau tau berbalik saling tusuk

Ini juga jangan sampe luput dari pertimbangan kita beb

Itu dulu aja….7 alasan ini semoga jadi bahan pertimbangan untuk memutuskan apakah kita akan berpisah atau memperbaiki dan mempertahankan rumah tangga kita beb

Selamat berjuang

BACA JUGA : Ketika Lo Merasa dikhianati

53 Thoughts to “7 Kondisi Yang Tak Terpikirkan Ketika Memutuskan Bercerai”

  1. Wah sebuah pertimbangan besar ya Mak karena konsekuensi setelahnya juga lebih besar. Semoga setiap pasangan menikah selalu punya solusi terbaik untuk setiap permasalahannya dan tidak berujung dengan kata cerai.

    1. bangettt…perlu pertimbangan matang untuk memutuskan ini, banyak variablenya beb

  2. Eni

    Peluk erat Lima B 🤗😘

  3. Wah, topiknya berat banget..
    Semoga stay strong ya, mba..

    Nice, sharing!

  4. Dian

    Eungapppp…..peluk bebeb, love u 😍😘😘😘

  5. tema yang sangat menarik mbak. Yaa walaupun cukup berat untuk dilakukan.
    semangat mbak. Semuanya akan baik-baik saja 🙂

    1. makasiiiihh, olisweelll…..
      doa yang sama buat lo beb

  6. Diny H

    O gitu ya Beb?
    Heuheu… Sama beratnya dengan dijalani yaa..

    Jadi gimana dong kudunya?

  7. Antin Aprianti

    Aku pernah dengar kisah perceraian dan anaknya menjadi korban, berat memang. Kasian anaknya.

    Semangat ya mbak, peluk erat 🤗

    1. makasiiihhhh supportnya bebbb

      iyah, anak anak adalah korban pertama

  8. Ya Allah apa kabar aku ya yang still single until now hahaha, banyak banget curhatan temen malah ada loh temen satu kantor memutuskan menikah sebelum 1 thn perjalanan pernikahan ada yg ga beres ,karena dia mempertahankan nama keluarga dia bertahan 5 tahun dengan mengurus segalanya sendiri. Tapi Allah maha baik kak ,sekarang dia happy dengan kawan lamanya yang dulu dia hempaskan hahaha.kita ga tau skenario Allah gimana ya. Still single, nikmatin aja, emang blm diberikan ya ga sie. Stay strong kaka.

    1. hahaahhaha, semoga lo segera ketemu jodoh terbaiiikk bebbb…
      hidup memang penuh dengan kejutan hahahha

  9. Bener Mak perceraian bukan sebuah solusi ya, krn di awal udah janji sehidup semati. Semoga setiap pasangan bisa selalu menemukan solusi terbaik ya, dan tidak berujung cerai.

  10. Tapi memang benar koq mak. Banyak perempuan single yg entah kenapa ngebet mau nikah. Padahal pernikahan justru membawa masalah baru dalam kehidupan, bedanya masalah tersebut dihadapi bersama pasangan.

    Tapi bagaimana kalo gak cocok sama pasangan dalam menghadapinya. Apakah perceraian menjadi satu-satunya solusi?

    1. sama pasangan emang harus ngga cocok biar seru hahahahha
      perceraian kalo buat gue sendiri udah jalan terakhir, sebelumnya ada banyak solusi yang berusaha kita pakaiuntuk mempertahankan keluarga
      fyuh….looongg journey

  11. Baiknya memang dipikirkan lagi secara masak2, karena lebih banyak konsekuensi yang di dapat setelah masa perceraian usai

    1. iyaaah, semua harus diperhitungkan dengan matang, jangan sampai mengambil keputusan yang akan kita sesali seumur hidup
      sehat sehat ya bebbb

  12. Memulai hidup baru (baca : masalah baru) –> setuju banget.
    Bos saya dulu umurnya sudah menjelang 40 tapi belum nikah, katanya takut nikah jadi bikin banyak masalah. Tapi kan ada GAIN setelah PAIN

  13. Jadi inget K-Drama A World of Marriage Couple yang pada akhirnya cerai dan anak jadi korban tentu. Tapi menurutku ketika dua insan yang saling mencintai kemudian memutuskan untuk berpisah, banyak hal yang dipikirkan & dipertimbangkan.

    Peluk Mamak! 🙂

  14. Baik menikah dan Ingin bercerai Sama2 banyak pertimbangan ya. Salut sama para single mom. Kalian hebat. Peluk erat Mba Nani

    1. peluuuuukkkkk…..mereka yang berhasil mempertahankan dan membangun keluargannya juga ngga kalah hebat, pasti banyak sekali badai yang mereka hadapi
      makasih banyak sudah mampir beeebb

  15. Ngomongin kondisi yang terpikirkan saat memutuskan untuk bercerai aku kok langsung ngebayangin film Mariage Story ya. Keputusan yang berat. Perperangan yang menguras waktu, uang dan emosi. Belum lagi di lingkungan kita ada omongan orang. Eh ga cuma cerai cih, nikah, single pun pasti di omongin.

    Menikah pun sama beratnya. Dan singlepun punya masalahnya sendiri. Yang kita butuhkan memang selalu STAY STRONG.

    Aku yakin perempuan itu tangguh. Aku produk dari single Mom, Janda di tinggal mati sama suaminya saat anaknya masih berumur 16 Bulan dan 3 Tahun.

    Tetap kuat ya mak, tetap semangat, mamak ga sendirian.

    1. pasti berat…peluuuukkk….hebattt lo bisa bertahan dan maju sampe seperti sekarang ini beb, deep regard buat ibu…she is very strong ditengah segala kegilaaan dan kekacauan yang beliau hadapi, bisa membesarkan anak anaknya dengan baik…peluuukkk

  16. Iya, setiap kasus perceraian anak memang selalu menjadi korban. Kalimat ‘mereka berada di peperangan yang bukan miliknya..’ itu nyess banget sih.

    Stay strong Mak!

    1. you tooooo….stay strong raaa, makasih banget supportnya :*

  17. Terima kasih sharingnya. Kalau ini dari versi ibu, aku sering dengar versi dari temanku yang orangtuanya bercerai. Bahkan temanku pernah dijudge sebagai anak dari orangtua yang egois. Aku melihat sendiri hal itu.

    Aku sendiri enggak bisa menganggapi apa-apa. Pasti orangtuanya punya alasan. Lagipula apapun yang kita lakukan pasti akan selalu diomongin orang. Iya enggak sih, Mak? CMIIW ya.

    Terkesan cheesy sih, tapi stay strong untuk ayah, ibu, dan anak yang menghadapi perceraian! Stay strong, Mamak!

    1. terima kasiiiihhh bebbb, its not cheesy, dukungan seperti ini sangat berharga (terutama buat gue), tidak menghakimi adalah sebaik baik dukungan yang pengen gue terima….thankyou for that

  18. Semangat mba, aku mau peluk dari jauhh.. semoga diberikan kebahagiaan terus mba

  19. meski penceraian di benci oleh Tuhan tapi bila pernikahan hanya untuk menyakiti untuk apa ya mak, selalu ada hal positif dan negatif dari peceraian itu sendiri. akupun punya banyak teman yang single mom dan beliau justru menjadi kuat krn peceraiannya meski si anak selalu menanyakan kabar bapak nya.
    untuk semua single mom semangattt

  20. BayuFitri

    wah tetap semangat ya mbak..semua ada hikmahnya. bnyk yg memutuskan selesai menjalani ikatan pernikahan dng berbagai alasan. tapi itu adalah pilihan tenru sdh satu paket dng resiko.. dan pasti itu jln terbaik dan terakhir yg dapat dipilih..salut sama ortu tunggal..semangat ya mbak..

    1. makasiiiihhhh….iyah setuju, baik itu melanjutkan pernikahan atau mengakhiri pernikahan…memabawa konsekwensinya masing masing
      have a good day beb…semangaaaatt

  21. kalo dr drakor world of marriage.
    perceraian itu ibarat perang, tp ga ada satupun yg bs memenangkannya.
    karena masing2 akan terluka

  22. Kalau baca tulisan Emak gatau kenapa isi kepala aku langsung flashback sama hal-hal yang ada dirumah.

    “Oh mungkin ini yg dirasain mamaku, oh mungkin bapaku gini”

    Tapi aku tetep mau nikah kooo #laah 🤣🤣

    1. semoga segera dipertemukan dengan jodoh terbaik lo seerrr……(buat gue juga hahahahahah)

  23. Perceraian pasti menimbulkan imbas di berbagai sisi kehidupan kita termasuk dalam kehidupan anak anak.
    Tapi kadang perceraian malah bisa menyelamatkan hidup mereka, misalnya menemukan pasangan hidup yang semena mena.
    Hidup kadang tidak seperti yang kita bayangkan ya.

    1. setujuuuu, memang cerai adalah hal yang tidak disukai Allah, tapi ada perceraian yang hukumnya menjadi wajib untuk dilakukan…ketika sudah mengancam keselamatan jiwa baik fisik masupun psikis), dan beberapa hal lainnya

      hidup seperti buku baru, setiap lembarnya penuh kejutan…makasih sudah mampir bebbb

  24. Tuty Prihartiny

    Saya belum menikah. Namun hampir setiap hari ‘mengurus’ permasalahan rumah tangga. Bukan sesuatu yang mudah untuk saya -akhirnya- menyetujui keinginan client untuk bercerai. Persiapan mental pra dan pasca perceraian kadang mereka tak hirau. Mereka pikir yang penting pisah dulu dari pasangan. Padahal ya…. duh.
    Btw, terimakasih mbak untuk review base on pengalaman pribadi. Keep strong mbak nani

    1. semoga tulisannya ngga bikin takut menikah bebbb….pernikahan memang berat (sebagian dari agama ada di pernikahan)…tapi banyak juga yang berhasil dengan pernikahan mereka. semoga segera dipertemukan dengan jodoh terbaiknya beebbbppp

  25. semoga tulisan ini menjadi bahan pertimbangan bagi pasangan yang akan bercerai, dan semoga terus dapat mempertahankan rumah tangganya.

  26. Ditambah lagi tanggapan negatif dari orang sekitar, misal tetangga yang ngasih cap jelek padahal gak tahu apa-apa. Padahal mungkin pasangan yang bercerai juga udah mencoba banyak hal untuk tetap bersatu. Tapi udah gak bisa bareng lagi mau gimana coba. Oleh karena itu aku sangat mendukung Mba, mungkin bakalan ada banyak masalah, tp kalo dihadapi dgn hati gembira, pasti bakalan ada masa yg lebih indah. Thx for sharing Mba, jadi bahan pembelajaran untuk kami yang masih single ini.

  27. Iya benar sekali Mbak…berat..pernah melihat teman dan sodara yang melalui hal berat ini, hanya bisa support dan mendoakan.

  28. Nia

    Masha Allah serumit itu ya kak. Paling ga tega kalau lihat anak kecil yang menjadi dampak perpisahan. Entah ditinggal meninggal ataupun keputusan orang tuanya bercerai. Ga tega lihat bebannya. Semoga setiap masalah selalu ada jalan terbaiknya. Aminn
    Stay strong moms.

  29. Mak, aku padamu..menuliskan reminder 7 kondisi yang tak terpikirkan ketika memutuskan bercerai seperti ini juga enggak mudah apalagi ngalamin sendiri.
    Tetap kuat dan semangat ya…Peluuuk!

  30. Aku ada di poin 1 mak tapi alhamdulillah baik-baik saja. Apapun yang terjadi itu yang terbaik mak. Yang penting tugas kita usahaa.

    Semogaa tulisan 7 kondisi yang difikirkan ketika akan bercerai ini,, semoga memberi pertimbangan untuk orang-orang diluar sana ya mak. bravo

  31. Saya anak dari keluarga broken home, dan memang banyak banget pengaruhnya sama kehidupan saya selanjutnya pasca perceraian kedua orang tua. Singkat cerita, saat ini sudah masa berdamai dengan hati, dan bersyukur karena mama saya sudah mengamputasi satu bagian untuk menyelamatkan hidup bagian lainnya.

  32. Nia

    Banyak yang harus diperhatikan untuk mengambil keputusan, apapun itu semoga yang terbaik dari yang baik.
    Thank’s moms sharingnya, keep strong.

    1. tengkyuuuuu…..makasih sudah mampir

  33. Iya betul, cerai itu memang berat. Tapi dari 7 point di atas, hampir tidak satu pun aku alami. Bingung cari nafkah setelah cerai, perang antarkeluarga, soal keuangan, soal proses perceraian, aku sama sekali gak ada masalah. CUma satu hal: cemas soal perkembangan anak. Tapi ini pun so far anak malah bisa kupantau dengan baik. Alhamdulillah aku tetap stabil pascaperceraian, karena selama berumah tangga pun kondisi aku ya sudah seperti ini. Hehehehe… terima kasih artikelnya, ya. Aku jadi bisa mengevaluasi diri.

    1. waaah so strooonggg…..kalau saya masih banyak dramanya, dan lebay..jadinya berlarut larut….makasih sharingnya mbaaa
      sehat sehat yaaa

  34. semangat untuk para single parents :’) semoga semesta segera membantu memulihkannya ya

Leave a Comment