Memilih MENGERTI instead MENGALAH

Patah Hati Eps. 3

Ketika seseorang menghancurkan hati kita, rasanya bangke banget ya beb hahahha, kampret dah itu orang. Segala sumpah serapah bisa meluncur deras dari mulut kita. Itu pun rasanya belum cukup untuk menumpahkan sakit hati kita, ngga sebanding lah pokoknya sama sakit yang kita alami. Bukan begitu beb?

Pokoknya dia harus di coret dari list pertemanan, dikeluarin dari kartu keluarga kalo perlu mah wkwkwkkkw.

Patah hati sama bos pengen resign kerja aja rasanya, patah hati sama anak pengen gue buang aja rasanya itu anak, atau pergi jauh-jauh ga usah ngurusin lagi. Patah hati sama pasangan, bawaaannya pengen cere aja dah ah…dia yang salah dia yang nyakitin gue, dia yang jahat, dia yang begini, dia yang begitu, pokoknya dia dia dia dia…syalallalala….tarik maaaang.

Pernah begitu? pernah banget dong hahahahhahaa…..

Bahkan sering banget kita (lebih tepatnya gue sih) kalau sakit hati atau patah hati sama seseorang, maka orang yang nyakitin gue itu harus menderita, dia ngga berhak untuk bahagia. Pokoknya dia harus menderita seperti gue, atau bahkan harus hancur hidupnya.

Seiring berjalannya waktu gue baru paham beb, ini juga hasil di sharing banyak hal dengan coach, ngga ada orang yang sengaja untuk berniat jahat. Ngga ada orang di dunia ini yang pengen punya label jahat. Sama seperti kita bukan. Kita juga ngga sekali dua kali melakukan kesalahan, baik itu besar ataupun kecil.

Sama seperti kita, mereka yang melakukan “kejahatan” terikat dengan ketakutan dan traumanya masing masing.

Bukankah kita juga ingin dimaafkan?

Sedih ya? Sesek ya? sama dong ma gue hahahhaha

Sebel banget gue juga waktu curhat sama coach trus gue bilang sakit hati karena dia jahat, eeeh malah dibilangin:

Dia pasti ngga berniat jahat, mereka bersikap begitu karena itu keputusan terbaik yang bisa mereka ambil saat itu, mereka juga terikat dengan ketakutan dan traumanya masing masing sehingga mereka bersikap seperti itu.

BACA JUGA : Patah Hati Eps 1

Kan rese ya hahahahahhah

Malah balik ditanya….bukankah lo juga kalo bikin kesalahan pengen dimaafin beb? bukan kah lo juga pengen Allah mengampuni dosa dosa lo? Ampoooonnn hahahhahh, kalo lagi gila mah mana bisa langsung maafin, enak aja, dia kan begini dan begitu.

Berikan udzur sama sodara lo, katanya gitu beb. Ini bisa dengan cara memberi ruang, waktu, dan kebebasan untuk menentukan sikap.

Bisa jadi loh beb kehadiran kita justru memperburuk keadaan, ketidakadaan kita dalam hubungan yang jadi perselisihan bisa jadi adalah yang terbaik untuk masing masing pihak.

Bisa jadi kita tidak dibutuhkan lagi dalam suatu hubungan, kalau kondisinya begini, sebaiknya kita pergi beb. Bukan berarti kita menyerah dengan dia, bukan berarti juga kita tidak cinta lagi dengan dia, hanya saja…kadar cinta kita semakin meningkat, we love them in the next level. Mendoakan diam diam hahahaha….sakiiitttt wkwkwkkw, but it works Beb.

Gue sampe disatu titik, I feel respect for him…even though he’s a piece of shit.

Pengen gue buang seutuhnya juga ngga bisa, mau sekeras apapun usaha kita, dia..itu…si fulan, fulanah…adalah bagian dari sejarah hidup kita. Kita juga ngga pernah tau, hari ini dia jahat, mungkin di kemudian hari dia adalah orang yang sholeh, yang lebih Allah cintai.

BACA JUGA : Patah Hati Part 2

Semua ada umurnya, termasuk kebrengsekan hahhahaa, kita juga dulu ngehe bukan beb? Atau sekarang juga masih ngehe? Wkwkwkwkwk, nanya doang…ga usah baper hahahaha

Mengalah atau mengerti…pilihannya ada pada kita beb